MANUSIA DAN HARAPAN
HARAPAN
Tidak ada manusia yang tidak mempunyai
harapan, semua manusia yang hidup pasti mempunyai harapan. Karena harapan
adalah sesuatu yang menjadikan manusia itu mempunyai arah yang akan dituju. Tanpa
adanya harapan berarti manusia itu tidak mempunyai tujuan yang akan dicapai,
sehingga setiap apa yang dilakukannya tidak tulus dari hatinya.
Harapan adalah keyakinan emosional
pada kemungkinan hasil positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan
hidup. Harapan membutuhkan tingkat ketekunan yaitu percaya bahwa sesuatu itu
mungkin terjadi bahkan ketika ada indikasi sebaliknya. Rasa keyakinan dalam
pengertian ini sangat dekat dengan makna yang diberikan kepada iman.
Harapan merupakan keadaan emosional
yang timbul karena adanya rasa kepercayaan pada hasil yang positif berkaitan
dengan kejadian dan keadaan dalam kehidupan seseorang. Keberhasilan harapan
seseorang tergantung pada seberapa serius seseorang itu untuk meraih
harapannya.
PERSAMAAN
HARAPAN DAN CITA-CITA
Harapan mengandung pengertian yang
tidak terlalu berlebihan, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi gunung.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa
depan karena hal tersebut belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun
harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat di dalam
kehidupannya.
Hidup minus tujuan pasti tak berarti,
tapi jika punya harapan, kita punya arah panduan. Harapan dan cita-cita akan
membuat kita berjuang untuk mewujudkannya. Harapan menjadikan hidup penuh
gairah dan semangat, sebagian orang bahkan menganggap cita-cita adalah pembeda
antara orang hidup dan orang mati. Namun cita-cita tak mungkin tercapai
gratisan, kita harus berjuang untuk meraihnya, semakin tinggi cita-cita semakin
tinggi pula tangga-tangga yang harus ditempuh. Semakin besar kemauan, semakin
besar pula rintangan yang menghadang. Meski begitu kita tidak perlu gentar
melihat rintangan yang ada.Sekali ikrar diucap, pantang langkah surut
kebelakang.
Cita- cita itu tak berarti profesi
ataupun gelar tertentu. Apapun cita-cita kita tetap dalam rangka mencari
keridhaan Tuhan. Sekali lagi tak ada cita-cita yang tercapai dengan cuma-cuma.
Menjadi apapun kita, harus diawali dengan usaha yang sungguh-sungguh dan tekad
yang kuat.
Dalam mencapai cita-cita diperlukan
pengorbanan harta, pikiran, dan tenaga. Harta memang amat diperlukan dalam
meraih cita-cita namun bukan yang paling utama. Modal terpenting adalah tekad
kuat dan semangat pantang menyerah, juga kesabaran menghadapi rintangan dan
kerikil-kerikil tajam yang menghadang.
PENYEBAB
MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Manusia di kodratkan sebagai makhluk
sosial. Jadi manusia tidak bisa hidup menyendiri dan harus begaul. Dengan
kodrat ini manusia memiliki harapan. Manusia memiliki kebutuhan hidup umumnya
kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus
bekerja sama dengan manusia lain. Ini disebabkan karena kemampuan manusia ada
batasnya.
Ada
dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
·
DORONGAN KODRAT
Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan
scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin
tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak.
Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru
sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan
tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan
mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau
bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu,
ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan
untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan
memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan
budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang
benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia
lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
·
DORONGAN KEBUTUHAN HIDUP
Sudah kodrat pula mnusia memiliki
bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup dibedakan menjadi kebutuhan
jasmani dan rohani. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup
itu maka manusia memiliki harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar