MANUSIA
DAN KEADILAN
Didalam kehidupan manusia tentu
menginginkan suatu keadilan dalam hidupnya, khususnya keadilan dari negara. Setiap
Negara tentu memiliki hukum dan keadilan yang berbeda-beda.
Keadilan pada hakikatnya adalah
memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak
setiap orang adalah diakuai dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan
suku, keturunan, dan agamanya.
Tapi jika kita lihat di Negara kita
ini, Negara Indonesia, apakah semua rakyat sudah mendapatkan perlakuan sesuai
haknya? Mungkin banyak dari anda akan mengatakn “belum”. Yah menurut sayapun
belum semua rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan sesuai denga haknya. Faktanya
jika kita berangkat kuliah atau kerja di pagi hari, kita sering melihat anak-anak
yang sedang mengamen, meminta-minta, dan mungkin masih banyak lagi yang
lainnya. Bukankah diwaktu-waktu seperti itu mereka seharusnya ada disekolah? Kemana
orang tua mereka? Apakah karena kondisi orang tua mereka yang begitu sulit
hingga mereka harus seperti itu? Lalu apa yang sudah pemerintah lakukan untuk
mereka?
Tentunya pemerintah mengetahui hal-hal
seperti itu, sudahkah pemerintah bertindak untuk mereka? Jika sudah, mengapa
masih saja banyak orang-orang yang tidurnya dipinggir jalan, halte, dan kolong
jembatan. Sedangkan para pejabat menikmati kehidupan yang mewah dan banyak
harta, yang mudah jika mau apapun, sedangkan rakyatnya sedang mengalami kesulitan
ekonomi yang untuk makan saja harus meminta-minta terlebih dulu untuk bisa
membeli sebungkkus nasi.
Sungguh memprihatinkan hal seperti
ini, sampai kapan mereka harus seperti itu, dan sampai kapan pemerintah untuk
bertindak tegas dan bijaksana untuk mereka?
Yang lebih menydihkan lagi adalah
masalh pajak, beberapa waktu lalu ada berita tentang korupsi pajak, si gayus
dan teman-teman. Kemana hati nurani mereka, yang begitu beraninya memakan uang
saudara-saudaranya sendiri. Tentu banyak yang enggan untuk membayar pajak jika
hal seperti ini terus berkelanjutan.
Jika kita mencari barang yang paling
mahal di negeri ini, maka itu adalah keadilan. Apalagi bila anda orang miskin,
lemah dan tak punya "beking" yang kuat, jangan harap hidup kita akan
dibela dan mendapat pembelaan. Semua sudah disetting oleh para mafia yang duduk
di singgasana kekuasaan, bahwa keadilan itu hanya milik pejabat, konglomerat,
pengusaha dan yang punya uang untuk membeli keadilan, selain itu kalau bisa
dimatikan atau dibiarkan mati dengan sendirinya.
Belum lama ini ada seorang pria yang
berjalan kaki dari Malang Jawa Timur ke Jakarta untuk meyampaikan aspirasinya
kepada presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menuntut
keadilan karena anaknya mati ditabrak oleh oknum polisi. Tetapi, sayang sekali
ketika ia berada di cikeas ia dihadang masuk oleh satpam setempat. Ia pun
pulang membawa kekecewaan yang medalam.
Dimana letak keadilan di Indonesia
sebenarnya?
Banyak yang bilang kalau Hukum di
Indonesia tidak tegas, setelah satu dekade reformasi hukum di negeri ini,
nampaknya warna keadilan di Indonesia masih abu-abu. Tidak ada kejelasan
merupakan gambaran yang tepat untuk menggambarkan hukum negeri ini.
Saat ini di Indonesia terdapat lebih
dari cukup norma-norma hukum, tapi ironisnya sulit sekali mencari keadilan.
Sebab di mana saja masih bertengger
orang-orang yang jiwanya hitam kelam yang tidak bisa ditembus sinar terang. Bahkan Kejagung dan Mahkamah
Agung yang seharusnya aktif menegakkan
keadilan, ternyata seperti yang dikatakan Hendardi (PBHI), hanya berfungsi
sebagai mesin binatu: "Masuk barang kotor, keluar 'bersih''.
Tampak masih berlanjutnya praktek di
jaman Suharto dulu, di mana ketika menteri-menterinya kedapatan melakukan
korupsi, langsung kasusnya diselesaikan
sendiri olehnya (Suharto) dengan pernyataan: kesalahan prosedur administrasi.
Tapi jika kita bandingkan pemerintahan
Orde Baru dengan Reformasi saat ini sepertinya tidak ada kemajuan bahkan terasa
lebih merosot jauh dari maju. Apakah system yang dipakai oleh pemerintah saat
ini terjadi kesalahan? Kita sebagai mahasiswa dan masyarakat Indonesia harus
ikut serta untuk memikirkan perbaikan dan kemajuan negeri ini. Untuk itu kita
harus bekerja sama dengan baik untuk bisa menciptakan negeri yang selamat,
damai dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar