Rabu, 11 April 2012

Bab 2. MANUSIA DAN KESUSASTRAAN


KESUSASTRAAN

Kesusastraan dapat diartikan sebagai sebuah tulisan atau sebuah karya yang memiliki arti dan keindahan tersendiri. Dalam kehidupan sehari-hari kita bukan akrab dengan kesusastraan melainkan dengan kata “sastra”. Sastra berasal dari bahasa sansekerta yang artinya “suatu teks yang mengandung instruksi ataupun suatu pedoman”. Ada beberapa kategori yang dimiliki oleh sastra, diantaranya ada novel, cerpen, syair, pantun, drama, lukisan/ kaligrafi.

Kesusastraan sangat penting bagi manusia.  Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna manusia diberi akal dan pikiran untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Untuk bisa berinteraksi dengan sesama manusia, butuh yang namanya suatu alat , yaitu bahasa. Dengan menggunakan bahasa, sesama manusia bisa saling berinteraksi dan bertukar informasi.


Di dalam sastra, manusia sangat berperan penting dalam membudayakan sebuah bahasa, dan tidak hanya bahasa saja, tapi sastra lain seperti drama dan teater. Diperlukan keahlian yang khusus untuk dapat memainkan peran yang baik menggunakan bahasa yang baik pula. Sastra juga termasuk seni yang bisa dikembangkan dengan baik oleh manusia yang berkreatif. Tanpa adanya manusia, sastra pun tidak akan pernah muncul, karena sastra berakar dari kepribadian seorang manusia itu sendiri.


Kesusastraan (prosa dan puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam kesemuannya itu, sastra merefleksikan fenomena hidup beragam dengan mendalam, mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.


Untuk itu memang diperlukan kesiapan apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan didalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra.


Istilah prosa banyak padanannya. Terkadang disebut narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia, istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan yang dihasilkan oleh daya imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.

Dalam kesusastraan Indonesia, kita mengenal jenis prosa baru dan prosa lama. Dimana prosa baru meliputi cerita pendek, novel, biografi, kisah, dan otobiografi, sedangkan prosa lama meliputi dogeng, hikayat, sejarah, epos, dan cerita pelipur lara.

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua yaitu Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya  menyuarakan keduanya. Kedua macam karya sastra ini selalu menyampaikan masalah. Masalah disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai tempramen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik, yang dapat terjadi baik dalam diri tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh lainnya.


Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.


Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan figura bahasa, kata-kata yang ambigu, kata-kata berjiwa, kata-kata konotatif, dan pengulangan.

Sebenarnya masih banyak sekali  “sastra” yang dimiliki oleh negara kita, dan setiap orang memiliki perbedaan kesenangan terhadap karya sastra tergantung pada pribadi masing-masing.


Jadi, hubungan sastra, seni dan ilmu budaya dasar memiliki hubungan yang sangat erat karena budaya itu sendiri tidak luput dari tulisan-tulisan yang dibuat menjadi sebuah seni yang bernilai budaya. Maka dari itu, sastra, seni dan budaya atau kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.


Create by
Ali Murdani
10111594 / 1 KA 42
Gunadarma University

Tidak ada komentar:

Posting Komentar