ORGANISASI
Pengertian
Organisasi adalah sebuah wadah suatu kelompok untuk
bisa saling berinteraksi dengan tujuan menampung aspirasi dan inspirasi, dimana
dalam organisasi itu menyatukan banyak pikiran agar aspirasi dan inspirasi
tersebut bisa diselenggarakan atas keputusan bersama. Organisasi dibentuk
karena memiliki kepentingan yang sama untuk tujuan bersama.
Setiap orang sangat perlu pengalaman dalam
oragnisasi, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang saling
berinteraksi antar sesamanya. Sebelum kita terjun kedunia kerja, sangatlah baik
jika kita sudah pernah mengikuti sebuah oraganisasi, karena dalam organisasi kita
banyak mendapatkan pelajaran berharga yang bisa kita terapkan pada saat kita
berada dalam dunia kerja suatu saat nanti.
Ciri-ciri Organisasi
1. Suatu
kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal (Komponen),
2. Adanya
kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
3. Tiap-tiap
orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
4. Adanya
kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
5. Adanya
tujuan yang ingin dicapai.
6. Adanya
keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
Unsur-unsur Organisasi
Secara garis besar ada tiga unsur organisasi, yaitu:
Manusia, adanya kerja sama dan adanya tujuan. Tiga unsur tersebut saling
berkaitan dan saling berhubungan yang tidak dapat dipisahkan. Adapun
unsur-unsur Organisasi secara terperinci sebagai berikut:
a.
Man
Man (orang-orang),
dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah
pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau
warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur
pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi,
para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara
bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
b.
Kerjasama
Kerjasama
merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
c.
Tujuan
Bersama
Tujuan
merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang
akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa
yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai
melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
d.
Peralatan
(Equipment)
Unsur yang
keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa
materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
e.
Lingkungan
(Environment)
Faktor
lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk
dalam unsur lingkungan, antara lain :
a. Kondisi
atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak
kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami
perubahan.
b Tempat
atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi
yang harus dilakukan oleh organisasi.
c Wilayah
operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan
menjadi : a). Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam
kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi b).
Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut
wilayah atau daerah operasi organisasi. c). Wilayah personil, menyangkut semua
pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan
organisasi. d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,
persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus
dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan
aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f.
Kekayaan
Alam
Yang
termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca
(geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
Teori
Tahukah
anda bahwa alam semesta ini tercipta sebagai suatu sistem organisasi yang
sangat besar dan sangat teratur. Kerapian sistem kehidupan dapt kita ketahui
mulai dari tingkat kesimbangan yang besar hingga pada tingkat yang
sekecil-kecilnya. Rupanya melalui hal ini Tuhan mengajarkan kita untuk membuat
tatanan organisasi yang baik kepada manusia. Tuhan tahu, bahwa manusia kelak
akan hidup dalam perkembangan yang sangat pesat sehingga membutuhkan teori
organisasi yang baik. Ketika manusia sudah semakin maju dan banyak hal yang
harus diurus, tentu kebutuhan pokoknya adalah organisasi yang baik.
Teori
organisasi merupakan teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi.
Salah satu kajian teori organisasi, diantanya adalah membahas tentang bagaimana
sebuah organisasi menjalankan fungsi dan
mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Berdasarkan perkembangan yang
dialaminya, teori organisasi selalu mengalami evolusi dari masa ke masa. Secara
garis besar, evolusi teori organisasi bisa dibedakan dalam tiga kelompok,
yaitu: teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi
modern
1.
Teori
Organisasi klasik
Disebut teori tradisional atau seringkali
dikenal dengan teori mesin. Teori ini berkembang pada tahun 1800-an. Awalnya
teori klasik menggambarkan sebuah organisasi yang didasarkan pada birokrasi, contohnya
kerajaan Mesir, China dan Romawi. Digambarkan dalam teori klasik organisasi itu
sangat tersentralisasi dalam tugas-tugasnya terspesialisasi.
Teori Klasik berkembang ke dalam 3 aliran, yaitu Teori Birokrasi,
Administrasi, Manajemen Ilmiah. Ketiga Teori tersebut dikembangkan tahun
1900-1950. Teori Klasik mendefinisikan organisasi itu sebagai struktur hubungan
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor lainnya yang terjadi bila orang bekerja sama.
2.
Teori
Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik
merubah, menambah, dan dalam banyak hal
memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi
sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik
beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal,
factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasikbanyak
menekankan pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan
aspek psikologis (emosi).
Perkembangan Teori NeoklasiK
Perkembangan teori neoklasik
dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta
tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam
buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation
in Industry dan sebagainya.
Pandangan Neoklasik Terhadap
Organisasi Informal
Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi
yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul
sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia – kebutuhan untuk berhungan
dengan orang lain.
Faktor – faktor yang dapat menentukan
munculnya organisasi informal antara lain :
1. Lokasi
, untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg.
2. Jenis
pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan
yang sama akan membentuk kelompok bersama.
3. Minat,
perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi
informal yang kecil, di samping satu yang besar.
4. Masalah-masalah khusus,
3.
Teori
Organisasi Modern
Teori organisasi klasik dan teori organisasi neoklasik ternyata
dinilai belum memuaskan untuk tuntutan manajemen modern. Banyak kelemahan dan
ketimpangan yang masih ditemukan sehingga mendorong munculnya teori organisasi
modern pada 1950. Teori organisasi modern ini kemudian dikenal dengan nama “analisis
sistem” atau “teori terbuka” yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan
dari berbagai unsur yang saling bergantung. Beberapa perbedaan mencolok antara
teori modern dengan teori neoklasik adalah sebagai berikut:
a. Teori organisasi klasik menitik beratkan pada
analisisi dan deskripsi, sememntara teori organisasi modern menekankan pada
keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh.
b. Teori organisasi klasik terfokus pada konsep,
skalar dan hubungan vertikal, sementara teori organisasi modern cenderung
horizontal, dinamis dan multidimensi.
Manajemen dan Organisasi
Peranan Manajemen yang harus diperankan
para Manajer :
1. Peran
Interpersonal
Yaitu
hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi :
- Figurehead / Pemimpin Simbol
- Leader / Pemimpin
- Liaison / Penghubung
2. Peran
Informasi
Adalah peran
dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi, meliputi:
- Monitor / Pemantau
- Disseminator / Penyebar
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya
- Negotiator / Negosiator
3. Peran
Pengambil Keputusan
Adalah
peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang
dihasilkan bersama pihak lain, meliputi:
- Entrepreneur / Kewirausahaan
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya
- Negotiator / Negosiator
Hubungan Antara Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan
melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya
hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan
di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan
tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara
fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam
suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai
tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian
eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja bisa di sebut juga metode adalah suatu
cara bagaimana agar kita dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia dapat dimanfaatkan secara tepat sehingga proses kegiatan manajemen pun
dapat di laksanakan dengan tepat.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa
proses kegiatan
pencapaian tujuan sudah
dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu
pemakaian tata kerja yang
tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a. Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber daya dan waktu yang
tersedia
b. Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan
c. Menjamin adanya pembagian kerja, waktu, dan
koordinasi yang tepat.
Hubungan Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja.
Eratnya hubungan atau hubungan
timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen –> Proses kegiatan pencapaian tujuan bersama
melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi
–> Alat bagi pencapaian tujuan
tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja –>
Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan
sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah
bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar