Kamis, 27 September 2012

Organisasi


             ORGANISASI

Pengertian

        Organisasi adalah sebuah wadah suatu kelompok untuk bisa saling berinteraksi dengan tujuan menampung aspirasi dan inspirasi, dimana dalam organisasi itu menyatukan banyak pikiran agar aspirasi dan inspirasi tersebut bisa diselenggarakan atas keputusan bersama. Organisasi dibentuk karena memiliki kepentingan yang sama untuk tujuan bersama.


      Setiap orang sangat perlu pengalaman dalam oragnisasi, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi antar sesamanya. Sebelum kita terjun kedunia kerja, sangatlah baik jika kita sudah pernah mengikuti sebuah oraganisasi, karena dalam organisasi kita banyak mendapatkan pelajaran berharga yang bisa kita terapkan pada saat kita berada dalam dunia kerja suatu saat nanti.

Ciri-ciri Organisasi

1.     Suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal (Komponen),
2.   Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa  pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
4.       Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
5.       Adanya tujuan yang ingin dicapai.
6.       Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.

Unsur-unsur Organisasi

        Secara garis besar ada tiga unsur organisasi, yaitu: Manusia, adanya kerja sama dan adanya tujuan. Tiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling berhubungan yang tidak dapat dipisahkan. Adapun unsur-unsur Organisasi secara terperinci sebagai berikut:

a.       Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

b.      Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

c.       Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

d.      Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

e.      Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
a. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak  langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi : a). Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi. c). Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi. d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f.        Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.

Teori

      Tahukah anda bahwa alam semesta ini tercipta sebagai suatu sistem organisasi yang sangat besar dan sangat teratur. Kerapian sistem kehidupan dapt kita ketahui mulai dari tingkat kesimbangan yang besar hingga pada tingkat yang sekecil-kecilnya. Rupanya melalui hal ini Tuhan mengajarkan kita untuk membuat tatanan organisasi yang baik kepada manusia. Tuhan tahu, bahwa manusia kelak akan hidup dalam perkembangan yang sangat pesat sehingga membutuhkan teori organisasi yang baik. Ketika manusia sudah semakin maju dan banyak hal yang harus diurus, tentu kebutuhan pokoknya adalah organisasi yang baik.

     Teori organisasi merupakan teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi. Salah satu kajian teori organisasi, diantanya adalah membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan  mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.

        Berdasarkan perkembangan yang dialaminya, teori organisasi selalu mengalami evolusi dari masa ke masa. Secara garis besar, evolusi teori organisasi bisa dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu: teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern

1.       Teori Organisasi klasik
       Disebut teori tradisional atau seringkali dikenal dengan teori mesin. Teori ini berkembang pada tahun 1800-an. Awalnya teori klasik menggambarkan sebuah organisasi yang didasarkan pada birokrasi, contohnya kerajaan Mesir, China dan Romawi. Digambarkan dalam teori klasik organisasi itu sangat tersentralisasi dalam tugas-tugasnya terspesialisasi.

     Teori Klasik berkembang ke dalam 3 aliran, yaitu Teori Birokrasi, Administrasi, Manajemen Ilmiah. Ketiga Teori tersebut dikembangkan tahun 1900-1950. Teori Klasik mendefinisikan organisasi itu sebagai struktur hubungan kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor lainnya yang terjadi bila orang bekerja sama.

2.       Teori Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak  hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasikbanyak menekankan pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).

Perkembangan Teori NeoklasiK

Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.


Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal

         Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia – kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.

          Faktor – faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :
1. Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok orang harus  mempunyai kontak tatap muka yang ajeg.
2. Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.
3. Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar.
4.   Masalah-masalah khusus,

3.       Teori Organisasi Modern   

          Teori organisasi klasik dan teori organisasi neoklasik ternyata dinilai belum memuaskan untuk tuntutan manajemen modern. Banyak kelemahan dan ketimpangan yang masih ditemukan sehingga mendorong munculnya teori organisasi modern pada 1950.            Teori organisasi modern ini kemudian dikenal dengan nama “analisis sistem” atau “teori terbuka” yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bergantung. Beberapa perbedaan mencolok antara teori modern dengan teori neoklasik adalah sebagai berikut:

a.     Teori organisasi klasik menitik beratkan pada analisisi dan deskripsi, sememntara teori organisasi modern menekankan pada keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh.
b.     Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar dan hubungan vertikal, sementara teori organisasi modern cenderung horizontal, dinamis dan multidimensi.




Manajemen dan Organisasi

       Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1.       Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi :
- Figurehead / Pemimpin Simbol
- Leader / Pemimpin
- Liaison / Penghubung

2.       Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi:
        - Monitor / Pemantau
- Disseminator / Penyebar
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya
- Negotiator / Negosiator

3.       Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi:
        - Entrepreneur / Kewirausahaan
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya
- Negotiator / Negosiator

Hubungan Antara Manajemen dan Organisasi

          Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.

       Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

Manajemen dan Tata Kerja

       Tata kerja bisa di sebut juga metode adalah suatu cara bagaimana agar kita dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara tepat sehingga proses kegiatan manajemen pun dapat di laksanakan dengan tepat.

           Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan
pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu
pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :                          
a. Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber daya dan waktu yang tersedia
b. Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan
c.  Menjamin adanya pembagian kerja, waktu, dan koordinasi yang tepat.


Hubungan Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja.

Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :

a)     Manajemen                –> Proses kegiatan pencapaian tujuan bersama melalui kerjasama antar manusia.
b)  Organisasi   –> Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c)     Tata kerja    –> Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.

Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

Referensi:








Tidak ada komentar:

Posting Komentar