Bekerjasama
Dalam Team(Kelompok)
A. Pengertian dan karakteristik
kelompok
Pengertian
Kelompok
Kelompok adalah golongan tertentu
(profesi, aliran, lapisan masyarakat, dan sebagainya). Kelompok merupakan
kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan
sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
Sebagai makhluk sosial, manusia
cenderung hidup dengan cara berkelompok.
Berbagai kelompok manusia bisa ditemukan di atas permukaan bumi ini. Dasar pandangan
dalam membentuk kelompok itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal.
Mulai dari kelompok orang yang mempunyai hobi yang sama, aktivitas yang sama,
sampai kelompok orang yang berasal dari suatu daerah yang sama.
Karakteristik
Kelompok
Ada dua karakteristik yang melekat
pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini
adalah tentang norma. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang
bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada
tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma
sosial mengatur hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma
prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi,
seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan.
Beberapa
ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1.
Terdiri dari 2 orang atau lebih
2.
Adanya interaksi yang terus menerus
3.
Adanya pengembangan identitas kelompok
4.
Adanya norma – norma kelompok
5.
Adanya diferensiasi peran
6.
Peran yang saling tergantung
7.
Produktivitas bertambah atau meningkat
8. Saling membagi
tujuan yang sama
B.
Tahapan
Pembentukan Kelompok
Dalam tahapan pembentukan kelompok
setiap individu yang tergabung ke dalam kelompok diidentifikasikan sebagai
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan berharap akan mendapatkan manfaat dari
bergabungnya individu ke dalam kelompok. Tujuan individu untuk bergabung kedalam
kelompok sebagian besar didasari oleh status, rasa aman, harga diri, pencapaian
tujuan, kekuasaan, dan afiliasi yang akan diperoleh setelah bergabung kedalam
kelompok (Stephen, 2006).
Kelompok terbentuk oleh aturan yang
telah baku selama proses pembentukannya, dan memiliki tahapan-tahapan proses
yang berbeda. Dalam proses pembentukan kelompok terdapat suatu model
pembentukan kelompok yang banyak digunakan oleh ilmuwan di dunia yang dikenal
dengan “Model Lima Tahap”, yang dijelaskan sebagai berikut:
Tahap
1 - Forming
Pada
tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka
belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap
2 - Storming
Kelompok
mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi.
Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota
kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka
masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada
pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap
3 - Norming
Terdapat
kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab
telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring
dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap
4 - Performing
Kelompok
dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa
ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling
bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap
5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana
proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada
tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
C.
Kekuatan Team
Work
Berdua lebih baik dari seorang diri,
tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Anda
tentu ingat karakter Superman. Tokoh fantasi idola tua muda yang gemar menolong
dan menang melawan segala kejahatan. Almarhum Christopher Reeve menjadi sangat
terkenal ketika ia memerankan tokoh Superman. Mendekati akhir hidupnya, Reeve
mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia lumpuh total. Namun ”Sang Superman”,
dengan bantuan keluarga, rekan dan medis sanggup meneruskan hidupnya dengan
baik, bahkan menjadi sutradara film.
Apa yang dapat disimak dari
peristiwa ini ? Tak seorangpun yang benar-benar bisa menjadi Superman. Semua
manusia ternyata saling membutuhkan. Sebuah kekuatan dan kehebatan terletak
dari kerjasama dan sinergi yang harmonis.
Di
tengah era globalisasi, spesialisasi sangat diperlukan.
Apa yang dilakukan seorang CEO –
Chief Executive Officer untuk membangun tim kerjanya yang solid dan
terintegrasi ? Pemimpin yang handal akan membentuk struktur organisasi dengan
menempatkan orang yang tepat pada bidangnya dan mampu bekerja sama dengan baik.
Membiasakan
diri bekerja secara tim.
Tidak banyak yang memiliki bakat
alamiah sebagai pemimpin. Namun sebagian besar pemimpin sulit mendelegasikan
atau bekerja sama dengan orang lain. Ego yang kuat dan sulit mempercayai
merupakan halangan terbesar dalam tim kerja. Namun hal ini dapat dikelola dan
dilatih agar kita tidak terjebak dalam kegagalan the lone ranger. Pemimpin
tidak dilahirkan, melainkan dibentuk. Sama halnya dengan tim kerja yang harus
dibangun dengan melewati berbagai proses pembentukan. Diawali dengan tahap
pengenalan pribadi dan sesama anggota, lalu ada tahap konflik dan perbedaan
pendapat. Kemudian terjadi proses saling memahami dan penyesuaian pribadi yang
dilanjutkan dengan kemampuan untuk saling mengisi dan sinergi. Ketika seorang
merasa lemah, maka anggota tim yang lain akan dapat menolong. Itulah keunggulan
sebuah sinergi tim kerja.
D.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial di bidang team
atau kelompok mengakibatkan banyaknya keuntungan yaitu kegiatan kelompok yang
dapat lebih direncakan karena ada proses management team.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar